Laporan Praktikum Jaringan Pada Daun Monokotil Dan Dikotil


LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Hasil gambar untuk Lambang untan 

Oleh:

Estamia Putri Hinely Siahaan
F05112057




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014





                                                                        ABSTRAK

     Telah banyak penelitian mengenai mahluk hidup dan komponen-komponen serta jaringan yang membentuknya. Seperti pada hewan yang memiliki berbagai jaringan yang membentuknya yaitu jaringan otot, jaringan ikat, jaringan epitel dan lain-lain. Begitu juga pada tumbuhan, tumbuhan juga memiliki jaringan-jaringan yang sesuai dengan fungsinya. Jaringan-jaringan tersebut terdapat di batang, akar, dan daun. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari system dan jenis-jenis jaringan daun,  tipe daun monokotil dan dikotil, posisi dari bebagai jaringan daun, serta membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil. Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam. Dilihat dari pengamatan anatomi pada struktur dalamnya, daun tersusun dari jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan pembuluh. Jaringan epidermis dibedakan menjadi dua yaitu jaringan epidermis adaxial dan jaringan epidermis abaxial. Jaringan mesofil terdiri dari jaringan mesofil palisade dan mesofil spongi. Dan jaringan pembuluh terdiri atas xylem dan floem. Dalam praktikum ini alat yang digunakan yaitu sebuah mikroskop dan bahan yang digunakan yaitu preparat segar daun Syzygium  aquetum dan daun Caladium sp serta preparat awetan daun Ficus t.s dan daun Ze mays. Cara kerjanya mula-mula pembesaran lemah diperiksa untuk mengamati susuna jaringan yang terdapat pada daun. Lalu, satu sektor dibesarkan dari irisan tersebut dengan pembesaran kuat. Kemudisn, digambar dan diberi keterangan. Setelah itu disebutkan tipe masing-masing daun beserta ciri-cirinya.







                                             I.            PENDAHULUAN


a.    Dasar Teori

     Daun merupakan organ yang paling penting bagi tumbuhan,daun dapat melakukan proses fotosintesis, seperti halnya pada batang dan akar daun juga tersususn atas jaringan-jaringan yang mendukung fungsi dari daun tersebut,selain itu tipe daun tidakalah sama pada tipe daun monokotil dan ada tipe daun yag dikotil,serta mempunyai struktur yang berbeda pula, seperti pada akar dan batang, pada daun juga memiliki jaringan-jarinagn yang menyusunya yaitu jaringan epidermis yang berfungsi melindungi jaringan yang ada dibagian dalam, jaringan mesofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis, serta jarinagan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan mineral serta hasil dari fotosintesis keseluruh bagian dari tumbuhan tersebut. pada umumnya daun terdiri atas helai daun dan dan tangkai daun yang menghubungkan daun kebatang, helaian daun dapat berupa daun tunggal atau daun majemuk.
     Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang.  Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun ; Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatui pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun (Campbell, 2003).
     Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009).
Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003).
Seperti pada akar dan batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan monokotil dan dikotil.Secara umum jarigan pada tumbuhan terdiri atas tiga jaringan yaitu jaringan kulit(epidermis),jaringan dasar(parenkima),dan jaringan pengngkut(vaskuler). Epidermis daun merupakan jaringan terluar pada tumbuhan,epidermis daun mengandung kipas-kipas dan stomata yang terdapat pada kedua permukaan bawah saja,dibawah epidermis biasanya terdapat hipodermis,yang merupakan derivat dari epidermis.Epidermis atas biasanya dilindungi oleh kutikula atau lilin sebagai penahan terjadinya penguapanyang terlalau besar. Epidermis juga dapat termodifikasi menjadi trikoma yang berasal dari penonjolan epiderms,dapat berbentuk rambut,duri,gelembung atau tabung,yang berfungsi untuk melindungi dan memantulkan radiasi cahaya matahari.Sealain itu pada epidermis juga terdapat stomata, yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di dalam  jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak dipermukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas permukaan daun (Lakitan, 1996) .

Struktur Anatomi Daun

            Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun (Hidayat, 2011).
            Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
            Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan  epidermis   bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapats toma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim atau Mesofil
    Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
    Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
            Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis.
1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya      ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
5. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun (Betty, 2011).
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan DikotilAdapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam tabel berikut ini :
aringan Penyusun Daun Dikotil
2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.
 Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil
Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2. Berikut :
Jaringan Penyusun Daun Monokotil

            Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya. Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih tinggi pada malam hari dari pada siang karena telah berubah menjadi glukosa. Adanya cahaya membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2 dalam sel tersebut menurun (mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH lingkungan memacu posporilase mengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat. Terjadi kenaikan osmose sehingga air masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya volume menyebabkan turgor, sehingga terbukalah porus stomata (Haryanti, 2010).
             Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat, 1995).

            Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982).

            Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada ujungnya.            Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari kedua sel penutup saling berhubungan melalui pori dinding yang membesar tersebut.karena adanya sinambung ini, sel-sel penutup dianggap sebagai satu unit secara fisiologi dimana terjadi keseimbangan perubahan turgor. Orientasi radial dari mikrofibril selulosa pada dinding sel penutup dapat dilihat juga dengan mikroskop polarisasi (Fahn,1991)

Material for the Study of the Leaf
1. Obtain prepared tran- and longisections through the terminal buds of Zea. and some available dicot.yledon (e.g., Linurn.,.Vicotiana., Syri'nf1a. vulgaris) and study the initiation and early phases of differentiation of the leaves. If a closely graded series of stages in leaf development is available, it will be possible to trace the origin of the epidermal layers, the mesophyll and the veins from the various meristematic layers of the young lamina.In the dicotyledonous  buds, paradermal sections (i.e., sections cut in the plane of the epidermis) are particularly instructive in any study of the differentiation of the mesophyll and the vein endings.
2. With a sharp razor cut serial sections through the leaf base and petiole of fresh leaves of Syringa, Carya and Acer, and stain each series separately in phloroglucinol-hydrochloric acid. Study the stained sections (after washing off the reagent with water) under the dissecting binocular microscope, noting the varied patterns of the vascular system. The most comprehensive idea of the intricate vascular system of the lamina is obtained by using cleared leaves; 1 portions of the laminae of Zea, Syringa, and Phaseolus are recommended for this study.
3. The lamt"na of the leaf of Syringa vulgaris. Obtain a stained transection of the lamina and study its histology under low magnification.
4. The leaf blade of Zea Mays. Obtain a transverse section of a corn leaf and examine it under low power. The adaxial epidermis is readily identified by the presence of groups (3-5 cells) of somewhat lens-shaped, apparently empty cells. These cells are known as buUiform cells and by changes in their turgor allow the leaf blade to curl or uncurl, a phenomenon that may be advantageous in restricting the loss of water from the leaf under arid conditions. The typical epider::mal cells of both the abaxial and adaxial epidermis are somewhat oval in transverse section (actually they are rather elongated cells) and are provided with a definite cuticle. Stomata, with conspicuous air-chambers beneath them, are present in both epidermal layers. Occasional unicellular, sharp-pointed hairs occur on the adaxial epidermis.T he mesophyll tissue of the leaf shows no clear differentiation into palisade and spongy parenchyma but instead is composed of several layers of rather compact parenchyma cells. The vascul.ar system of the leaf consists of a parallel series of collateral bundles. The majority of the bundles are rather small; at intervals, fairly large bundles occur. Examining one of the small bundles under high powerl note that it is completely surrounded by a bundle sheath of rather large "isodiametric" parenchyma cells that contain large, starch-holding plastids; the bundle sheath may act not only as a conducting layer that presumably transports the products of photosynthesis directly to the phloem, but also as a temporary storage tissue for starch (cf. Rhoades and Carvalho, 1944). The xylem of each bundle is directed toward the adaxial surface of the leaf and consists only of small tracheary elements. The phloem of the bundle is nearest the abaxial surface of the leaf and at most is formed of a few, small sieve-tubes and companion cells; in very small bundles, the phloem may be represented by parenchyma cells. The structure of a large vascular bundle in the leaf is quite similar to the anatomy of a stem bundle.
5. The bud scale. In general, bud scales are distinguished anatomically from foliage leaves by (1) their greatly reduced vascular system, which may consist of a series of parallel or dichotomizing veins, and (2) by a simple type of undifferentiated mesophyll. The outer bud scales of certain trees may produce a well-developed periderm beneath the outer epidermis (e.g., Aesculus). Mechanical cells, such as fibers and sclereids, are often prominent, for example in Camellia, Fagus, Quercus, and Populus. (For further details, consult Foster, 1928, pp. 137-146.) Study prepared transections of the bud scales of several of the forms listed above. 6. The leaves of gymnosperms. Examine stained transections of the leaf of Pinus, noting the following successive tissues and regions, viz.: (a) the thick-walled epidermis, with its sunken stomata; (b) the subepidennal zone of sclerenchyma; (c) the mesophyll, consisting of large chloroplast containing parenchyma cells, with distinctive invaginated flanges protruding into the cell cavities; resin canals are conspicuously developed at various regions in the mesophyll; (d) the endodermis, with well-defined Casparian strips, enclosing (e) one or two collateral vascular bundles embedded in transfusion tissue. The latter consists of cells, which although parenchymatous in form, are provided with circular, bordered pits. The late phases of differentiation of the various leaf tissues inPinus sylvestris (Foster, 1965).



b.      Tujuan
            Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun, tipe daun monokotil dan dikotil, posisi dari berbagai jaringan daun, serta membandingkan struktur anatomi daun dikotil dan monokotil.

c.       Masalah
            Dalam praktikum ini yang menjadi permasalahannya adalah apa saja sistem dan jenis-jenis jaringan daun, apa saja perbedaan tipe daun monokotil dan dikotil, bagaimana posisi dari berbagai jaringan daun, serta apa saja perbedaan struktur anatomi daun dikotil dan monokotil.







                                              II.            METODOLOGI


a. Waktu dan tempat
            Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan tentang “Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil” dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Maret 2014 pukul 12.30 WIB di Laboratorium Biologi FKIP UNTAN.

b. Alat dan Bahan
            Pada praktikum ini alat yang digunakan yaitu sebuah mikroskop, kaca objek, kaca penutup, silet, buku gambar, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu akuades, preparat awetan daun Zea mays dan daun Ficus t.s, serta preparat segar daun Caladium sp. dan daun Syzygium aquetum.

c. Cara Kerja
            Cara kerja yang dilakukan yaitu perbesaran lemah mula-mula diperiksa untuk mengamati susunan jaringan yang terdapat pada daun. Lalu, satu sektor dari irisan tersebut diperbesar dengan pembesaran kuat. Kemudian, digambar dan diberi keterangan. Setelah itu, tipe dari masing-masing daun disebutkan beserta ciri-cirinya.







                                                           III.            HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil pengamatan
No.
Preparat basah : daun Syzygium aquetum
Perbesaran         : 40 x 10
No
Preparat basah : daun Caladium sp.
Perbesaran         : 40 x 10
1.

Gambar : Syzygium aquetum

Keterangan:
1. epidermis adaxial
2. epidermis abaxial
3. jaringan mesofil
4.jaringan spongy
5. floem
6. xilem
7. jaringan palisade

Tipe daun dikotil

3.


Gambar : Caladium sp.

Keterangan :
1. epidermis adaxial
2. epidermis abaxial
3. jaringan mesofil
4.jaringan spongy
5. floem
6. xilem
7. jaringan palisade

Daun monokotil tipe isobilateral
2.
Preparat awetan : daun Ficus t.s.
Perbesaran         : 40 x 10
4.
Preparat awetan : daun Zea mays
Perbesaran         : 40 x 10


Gambar :  Ficus t.s.

Keterangan :
1. epidermis adaxial
2. jaringan mesofil
3.jaringan spongy
4. stomata
5. epidermis
6. xilem
7. floem

Tipe daun dikotil


Gambar : Zea mays
Keterangan :
1.epidermis
2. jaringan mesofil
3.jaringan spongy
4.floem
5. xilem
6.epidermis abaxial

Daun monokotil tipe isobilateral

b. Pembahasan
            Pada praktikum ini yaitu mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun, tipe daun monokotil dan dikotil, posisi dari berbagai jaringan daun, serta membandingkan struktur anatomi daun dikotil dan monokotil dengan mengamati preparat segar daun Syzygium aquetum dan daun Caladium sp, serta preparat awetan daun Zea mays dan daun Ficus sp. Masing-masing preparat dilihat dengan perbesaran 40 x 10 dan terlihat bagian-bagian jaringan yang menyusunnya. Pada daun Syzygium aquetum yang telah diambil, disayat tipis secara melintang menggunakan silet. Kemudian, sayatan tersebut diambil dengan pinset dan diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan akuades. Setelah itu, preparat diamati dengan pembesaran 40 x 10 dan di gambar serta diberi keterangan. Terlihat bahwa daun ini memiliki jaringan epidermis adaxial, epidermis abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spongy dan jaringan palisade serta jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem. Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus.  Pada sel epidermis terdapat zat warna antosianin yang berwarna ungu atau merah muda. Tidak terdapat klorofil pada epidermis atas dan bawah terdapat stomata. Mesofil terletak diantara epidermis atas dan bawah. Jaringan ini terdiri dari mesofil palisade dan mesofil spongi.
            Untuk preparat yang kedua yaitu preparat awetan daun Fiscus t.s. yang telah diambil, diletakkan dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10 terlihat bahwa daun ini memiliki jaringan epidermis ganda yaitu epidermis adaxial dan abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spongy yang kurang rapat dan ruang interseluler yang besar, jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem.
            Untuk preparat yang ketiga yaitu preparat segar daun Caladium sp yang telah diambil, disayat tipis secara melintang menggunakan silet. Kemudian, sayatan tersebut diambil dengan pinset dan diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan akuades. Setelah itu, preparat diamati dengan pembesaran 40 x 10 dan di gambar serta diberi keterangan. Terlihat bahwa daun ini memiliki jaringan epidermis yaitu epidermis adaxial dan epidermis abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spongy dan jaringan palisade serta jaringan pembuluh yang terdapat floem dan xylem.
            Dan preparat yang terakhir yaitu preparat awetan Zea mays yang telah diambil, diletakkan dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 x 10 terlihat bahwa daun ini memiliki jaringan epidermis yaitu epidermis abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jarigan spogi serta jaringan pembuluh yang terdapat berkas pengangkut floem dan xilem.
Tumbuhan Caladium sp dan Zea mays merupakan tumbuhan monokotil dan memiliki tipe daun isobilateral karena memiliki permukaan adaxial dan abaxial yang secara morfologi sama.






                                            IV.            KESIMPULAN

Jaringan pada daun monokotil berbeda dengan jaringan yang terdapat pada daun dikotil. Pada daun monokotil yaitu memakai preparat awetan Zea mays dan pereparat segar Caladium sp memiliki jaringan epidermis yaitu epidermis adaxial dan epidermis abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spongy dan jaringan palisade serta jaringan pembuluh yang terdapat floem dan xylem. Keua daun ini memiliki tipe daun isobilateral karena memiliki permukaan adaxial dan abaxial yang secara morfologi sama. Sedangkan jaringan pada daun dikotil yaitu memakai preparat awetan daun Ficus t.s dan preparat segar daun Syzygium aquetum terdiri dari jaringan epidermis adaxial, epidermis abaxial, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan spongy dan jaringan palisade serta jaringan pembuluh yang terdiri atas floem dan xylem.






DAFTAR PUSTAKA

Asmawaty. 2014. Struktur dan fungsi jaringan monokotil dan dikotil. (online).                      
     tanggal 25 Maret 2104.

Betty. 2011. Anatomi daun monokotil dan dikotil. (online). (http://blog.uin-                       
     malang.ac.id/bettie/2011/03/11/anatomi-daun-dikotil/) diakses tanggal 25   Maret   2014.

Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta. Erlangga

 Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press

Foster, Adriance. 1965. Practical Plant Anatomy Journal. Universitas of California. D.      Van     
     Nostrand Company, Inc. Volume 201, hal 189-195.

Hidayat, E. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.

Imran. 2011. Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil. (online). (http://imran-              
     iim.blogspot.com/2011/10/struktur-anatomi-daun-monokotil-dan.html)        diakses            tanggal 
     25 Maret 2014.

Lakitan, B. 2009. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jakarta        :   rajawali        
     pers.

Syarif. 2009. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Bandung : Pusat      Pengembangan            
     dan Pemberdayaan Pendidikan.
  
 Pandey, B.P. 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company. New Delhi








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan

Laporan Praktikum Minimal Area

Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan Fenologi